Tak kusangka, sudah 15 tahun lebih telah ku
lalui hidup ini. Tak terasa sudah 3 semester aku menimba ilmu di salah satu
Sekolah Menengah Atas di Kota Malang. Tak terasa aku telah melalui hidup ini
dengan bermilyar-milyar macam perbuatan. Entah baik, buruk, benar, ataupun
salah. Banyak sudah.
Semester keempat ini, aku mencoba lebih
baik daripada sebelumnya. Mulai semester ini, sampai akhir hayat, aku harus
semakin memperbaiki, meneladani kesalahan-kesalahanku hingga ku dapatkan
hikmahnya. Semoga Engkau meridhoi apa yang aku inginkan Ya Allah.
Semester ketiga, aku cukup mengecewakan
orang tuaku. 2 manusia yang selalu menerimaku apa adanya. Yang merawatku dari
kecil sampai dewasa ini. Orang Jawa mengakatan “Wong tuo iku tuhan kang
katon” yang berarti “Orang tua adalah tuhan yang terlihat”, begitu
yang aku ketahui dari sekian lama aku mencari ilmu di salah satu Pondok
Pesantren di Kota Malang. Aku mengecewakan beliau, nilaiku tak lagi yang
seperti aku harapkan. Tak kusangka, mata pelajaran yang sebenarnya menurutku
baik ternyata tak sebanding dengan nilai yang tertera dalam Kartu Hasil
Studiku. Sebaliknya, mata pelajaran yang sebenarnya aku hanya tuntas 1 Ulangan
Harian saja, malah membuahkan hasil yang tak kusangka. Entah apa yang terjadi.
Aku sudah berikhtiar dan bertawakal kepadamu Ya Allah. Maafkanlah aku wahai ibu
dan ayahku… Maafkanlah.
Pernahkan kalian berharap? Aku yakin pasti
pernah. Berharap dan terjadi, pasti seneng dan senyum selebar mungkin. Tapi kalau
sudah berharap dan tak terjadi? Lah ini yang kebanyakan orang salah bertindak.
Seharusnya kita hanya berikhtiar dan akhirnya bertawakal, jangan dibolak-balik.
Suatu contoh, Ferdi bercita-cita menjadi dokter, ia berusaha meningkatkan
prestasinya. Ia belajar tiap hari dengan giat dan rajin. Namun, pada sudah
saatnya tes di Universitas, ia sakit dan tidak bias menghadiri tes tersebut.
Lah ini yang disebut berikhtiar namun cita-citanya tercapai. Maka dari itu,
kita harus berusaha sekuat tenaga atau dengan kata semaksimal mungkin serta
diiringi dengan derdo’a, jangan lupa. Ada rumus untuk itu semua, yaitu DUIT.
D : Do’a
U : Usaha
Atau dengan kata lain
I : Ikhtiar
Dan yang terakhir
T : Tawakal
Rumus diatas aku ketahui dari guru Akidah
Akhlak ku di MTs, meskipun seperti itu namun bias dijadikan pedoman.
Memang rumit hidup ini, namun kalau kita
bisa memanfaatkan kesempatan yang diberikan
Allah kepada kita, pasti banyak yang kita dapatkan. Semoga ini
bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi kita semua. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar